Desa Terindah Ke-Dua Di Dunia Versi Spectator Index
Bangga adalah kata yang pas untuk Indonesia. Masyarakat Indonesia pantas berbangga, karena salah satu wilayah di tanah air berhasil dinobatkan sebagai desa tercantik dan terindah kedua di dunia pada tahun 2024. Kawasan pedesaan selalu memiliki pesona yang luar biasa dengan pemandangan memukau, udara segar, dan nuansa tenang yang sempurna sebagai tempat pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Setiap negara memiliki desa-desa yang menawan, dan Indonesia tidak ketinggalan. Keindahan desa-desa ini bisa menjadi pilihan utama untuk liburan yang berbeda. The Spectator Index, lembaga survei internasional, baru saja merilis daftar desa terindah di dunia, dan Desa Wae Rebo di Indonesia berhasil menduduki posisi kedua, tepat setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman.
Desa Wae Rebo, yang terletak di Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, tersembunyi di lembah puncak bukit. Desa ini terkenal dengan tujuh rumah adat khas Manggarai yang disebut Mbaru Niang. Rumah-rumah adat ini memiliki arsitektur unik dengan atap berbentuk kerucut yang dilapisi ilalang.
Sejak 2012, Wae Rebo telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia, menerima Asia Pacific Heritage Award dengan predikat TOP Award of Excellence.
Keunikan Desa Wae Rebo di NTT
- Desa Tertinggi di Indonesia
Terletak di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut, Wae Rebo dinobatkan sebagai desa tertinggi di Indonesia. Setiap harinya, desa ini sering diselimuti kabut yang menambah kesan magis. Suhu yang sejuk dan dingin serta pemandangan pegunungan yang mengelilingi desa membuatnya semakin memikat. - Negeri di Atas Awan
Wae Rebo dijuluki sebagai ‘Negeri di Atas Awan’ karena letaknya yang tinggi sering tertutup kabut pada pagi dan sore hari. Namun, meski tertutup kabut, wisatawan masih dapat menikmati aktivitas penduduk yang berjemur di bawah sinar matahari yang menyelinap. - Tujuh Rumah Adat
Desa ini hanya memiliki tujuh rumah adat yang dikenal sebagai Mbaru Niang. Setiap rumah dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Mbaru Niang memiliki bentuk kerucut yang unik, dengan atap dari daun lontar yang memberikan kesan tradisional. Wisatawan yang berkunjung akan disambut di rumah adat khusus tamu dan disuguhkan kopi Flores yang terkenal. - Compang, Tempat Roh Leluhur
Ketujuh rumah adat di Wae Rebo mengelilingi sebuah altar yang disebut Compang, yang menjadi pusat spiritual desa. Altar ini digunakan untuk menyembah Tuhan dan roh leluhur, menciptakan ikatan spiritual yang kuat di antara warga desa. - Upacara Adat Penti
Warga Wae Rebo sangat menghormati tradisi dengan tetap melaksanakan upacara adat Penti. Upacara ini diadakan setiap bulan November untuk mengucapkan syukur atas hasil panen yang melimpah serta memohon perlindungan dan keharmonisan bagi desa.
Bangga akan keindahan Indonesia adalah kata yang pas untuk mengungkapkan karena salah satu wilayah di tanah air berhasil dinobatkan sebagai desa tercantik dan terindah kedua di dunia pada tahun 2024. The Spectator Index, lembaga survei internasional, baru saja merilis daftar desa terindah di dunia, dan Desa Wae Rebo di Indonesia berhasil menduduki posisi kedua, tepat setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman.